Minggu, 04 Juni 2017

Look Who’s Talking: Para Perempuan Inspiratif di Hari Kartini 2017

Pada tanggal 27 April 2017 bertempat di Auditorium Lantai M Gedung Utama PT Pertamina (Persero), diselenggarakan acara peringatan Hari Kartini dengan mengadakan talkshow yang mengangkat tema Look Who’s Talking. Acara diawali dengan arahan dari Yeni Andayani, Direktur Gas PT Pertamina (Persero). Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa produktivitas pekerja perempuan dapat menaikkan Gross Domestic Product negara secara signifikan, sehingga peran perempuan sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini didukung sifat alami perempuan yang memiliki perhatian terhadap pengentasan kemiskinan. Namun demikian, untuk dapat berkarya dalam profesinya, perempuan memiliki tantangan yang besar khususnya dalam hal work-life balance.



Masih menurut Ibu Yeni, Pertamina telah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pekerja perempuan untuk berkarya. Bahkan perusahaan telah mengupayakan workplace yang lebih nyaman bagi pekerja perempuan, di antaranya dengan membuat nursery yang memungkinkan pekerja perempuan membawa anak saat bekerja. Dengan besarnya kesempatan yang sudah diberikan perusahaan, tidak ada yang bisa menghentikan para pekerja perempuan untuk berkarya. Hanya diri pekerja perempuan sendiri yang dapat menghentikan kita untuk maju dan terus berkarya. Untuk itulah acara ini mengangkat hashtag #unstoppableme.

Dalam acara inti peringatan Hari Kartini Tahun 2017 berupa Talkshow bertema Looks Who’s Talking yang dipandu oleh Alvin Adam, dihadirkan 2 (dua) orang narasumber yaitu para perempuan yang dianggap sebagai sumber inspirasi bagi perempuan-perempuan lain. Narasumber pertama dalam talkshow adalah Mahmudah, Awak Mobil Tangki (AMT) PT Pertamina (Persero) yang bertugas di TBBM Rewulu, Yogyakarta. Sebelum berprofesi sebagai AMT, Ibu Mahmudah pernah menjalani profesi sebagai pengemudi bis pariwisata antar kota selama 16  tahun. Sebagai AMT, setiap harinya Ibu Mahmudah harus standby di filling shed mulai jam 3 pagi, dan menempuh perjalanan mengantar BBM sepanjang tidak kurang 200 km. Bagi ibu tiga anak ini, pekerjaan berat tersebut ia jalani dengan bangga dan bahagia, demi anak-anaknya. Budaya kinerja tinggi di Pertamina memberikan inspirasi bagi Ibu Mahmudah untuk senantiasa bersemangat bekerja untuk perusahaan dan memberikan yang terbaik.

Narasumber kedua adalah Lenggogeni Faruk, suami dari Halilintar Anofial Asmid, sekaligus ibu dari keluarga yang dikenal sebagai “Kesebelasan Gen Halilintar”. Mbak Geni, demikian panggilan akrab beliau, berbagi tips bagaimana mengelola keluarga dengan 11 orang anak tanpa asisten rumah tangga.  Mbak Geni dan Pak Halilintar menerapkan sistem di mana setiap anak memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, dan mereka melaksanakan tanggung jawab tersebut bukan karena diperintah orang tua, tetapi semata-mata untuk kepentingan bersama. Setiap anak juga di-encourage untuk memiliki kebebasan dalam berbicara dan berkreasi sesuai dengan karakter, passion dan hobinya masing-masing anak, sehingga tiap anak mendapatkan treatment sesuai dengan kebutuhan. Mbak Geni tidak menampik bahwa antara satu anak dengan anak yang lain pernah terjadi perselisihan, tetapi selalu dicarikan solusi agar setiap pihak merasa dihargai.

Mbak Geni juga berbagi kisah bagaimana beliau dan Pak Halilintar mengajarkan kepada anak-anak agar memiliki pertalian erat dengan Tuhan. Bagi mereka, Tuhan bukan hanya disembah, tetapi Tuhan turut campur dalam setiap aspek kehidupan. Mereka menanamkan rasa berketuhanan kepada anak-anak sejak dini, dengan menekankan bahwa hal apapun yang terjadi, selalu ada maksud dan tujuan Tuhan di dalamnya. Dengan anak-anak mengenal Tuhan, maka mereka akan memiliki rasa sayang dan cinta kepada Tuhan, yang kemudian menimbulkan rasa sayang dan cinta kepada orang tua mereka. Dengan timbulnya rasa sayang dan cinta pada orang tua, maka anak-anak akan dengan sukarela membantu orang tua tanpa diminta atau merasa dipaksa.

Ketika ditanya bagaimana cara Mbak Geni dan Pak Halilintar berbagi kasih sayang dan memperlakukan setiap anak dengan adil, Mbak Geni menjawab bahwa mereka tidak membagi kasih sayang, melainkan mencurahkan kasih sayang dengan sebesar-besarnya. Dalam hal memperlakukan anak dengan adil, bagi Mbak Geni “adil” tidak berarti “sama rata sama rasa”, melainkan bagaimana anak diperlakukan sesuai dengan usia, keperluan dan porsinya masing-masing. Satu hal yang ditekankan oleh Mbak Geni adalah anak senantiasa meng-capture segala sesuatu yang dilakukan orang tua, maka orang tua diharapkan senantiasa memberi teladan yang baik bagi anak. Mbak Geni juga berbagi tips bagi para pekerja wanita yang hadir pada saat talkshow bahwa walaupun sebagai wanita karir kebersamaan dengan anak tidak seintensif mereka yang menjadi ibu rumah tangga fulltime, alangkah baiknya jika waktu yang dihabiskan bersama anak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, sehingga menjadi lebih berarti bagi orang tua dan anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar