Kamis, 09 Juli 2020

Pola Hidup Sehat Saat WFH

Wabah Covid-19 memaksa perusahaan untuk menerapkan pola kerja Work From Home (WFH). Di satu sisi, pola kerja WFH memberi fleksibilitas bagi karyawan untuk mengatur pola kerjanya. Namun di sisi lain, jika tidak berhati-hati, pola kerja WFH juga dapat menimbulkan dampak kesehatan bagi karyawan, yang dapat mengurangi produktivitas karyawan.

Apa saja risiko kesehatan jika seseorang melakukan WFH? Sama halnya seperti di kantor, saat WFH seorang karyawan bisa menghabiskan sebagian besar waktunya duduk di ruangan ber-AC sambil menatap layar komputer. Hal ini membuat badan kurang bergerak, yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari ambeien, nyeri otot leher, serta masalah di tulang belakang. Fleksibilitas waktu saat WFH dapat menyebabkan karyawan lupa waktu, yang menyebabkan pola makan dan tidurnya terganggu. 



Bagaimana menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh selama WFH? Intinya adalah senantiasa menerapkan pola hidup sehat. Dimulai dari bangun pagi dengan jadwal yang sama seperti saat bekerja di kantor. Selanjutnya atur jadwal bekerja seperti halnya ketika berada di kantor. Atur jadwal istirahat, serta jangan overwork. Pastikan untuk memiliki waktu istirahat yang cukup, serta tidur minimum 6 jam per hari. Dengan istirahat dan tidur yang cukup, Anda akan terhindar dari kelelahan yang amat sangat, dan fisik Anda akan lebih bugar setiap harinya. 

Pastikan pola makan yang sehat dan seimbang. Atur jadwal istirahat dengan durasi cukup, termasuk untuk makan dengan teratur. Makan makanan dengan gizi yang seimbang dalam jumlah cukup. Perbanyak konsumsi serat dari buah, sayuran, dan kacang-kacangan untuk memperlancar pencernaan, sekaligus sebagai sumber vitamin bagi tubuh. Perbanyak minum air putih minimal 2 liter per hari, untuk membantu proses pencernaan makanan. Kurangi makanan yang mengandung lemak jenuh (misalnya daging, krim, santan) untuk menghindari kolesterol, serta hindari minuman yang mengandung alkohol. Mengudap selama WFH memang menyenangkan, namun pilih dengan bijak camilan yang dikonsumsi, agar berat badan tetap terkontrol.

Untuk menghindari risiko kesehatan akibat badan yang kurang bergerak, atur ruangan kerja sedapat mungkin dalam posisi yang ergonomis. Duduklah dengan posisi duduk layaknya bekerja di kantor, menggunakan kursi dan meja. Setiap 1 jam sekali, lakukan peregangan untuk mengurangi ketegangan pada otot. Lakukan olahraga secara teratur, jika memungkinkan 30 menit per hari. Olahraga dapat memperlancar metabolisme tubuh, sehingga organ tubuh dapat berfungsi secara maksimal. Olahraga juga membantu menjaga berat badan agar ideal, untuk mengurangi risiko terkena berbagai penyakit.

Stress juga merupakan hal yang harus dikelola selama WFH. Batas yang tipis antara pekerjaan dan kehidupan pribadi selama WFH merupakah salah satu sumber stress. Sumber lain adalah distraksi yang dapat memecah konsentrasi, serta kebosanan setelah melakukan WFH selama beberapa waktu. Cara yang bisa dilakukan membuat rencana kerja yang baik serta menetapkan skala prioritas, serta mengatur area kerja di rumah agar tidak membosankan. Selain itu, komunikasikan dengan keluarga untuk menyepakati kapan waktu kerja dan kapan waktu untuk keluarga, sehingga tidak menimbulkan gesekan selama WFH.

WFH merupakan solusi untuk mengurangi risiko terpapar virus Covid-19. Jika direncanakan dan dikelola dengan baik, WFH tidak akan menimbulkan dampak kesehatan bagi karyawan, bahkan bisa meningkatkan produktivitas karyawan. Untuk itu perlu kesadaran dari para karyawan yang melakukan WFH untuk selalu menjaga pola hidup sehat, agar kesehatan dan kebugaran karyawan selalu terjaga, dan terhindar dari berbagai penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar